Bitcoin Anjlok ke $102K Setelah Tarif Trump untuk China
Bitcoin Anjlok ke $102.000 di Binance Setelah Trump Umumkan Tarif 100% untuk China
Harga Bitcoin kembali merosot tajam setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan kebijakan tarif impor sebesar 100% terhadap China. Pengumuman tersebut sontak mengguncang pasar global dan memicu kekhawatiran baru di sektor perdagangan serta pasar aset digital.
Menurut data dari Binance, harga Bitcoin (BTC) dalam pasangan perpetual futures sempat anjlok ke level $102.000, menandai titik terendah dalam tiga bulan terakhir. Di sisi lain, harga spot Bitcoin di Coinbase juga turun drastis hingga menyentuh $107.000.
Baca juga berita terbaru seputar pergerakan harga Bitcoin di: 👉 BukaKripto - Label Bitcoin
Dampak Langsung Tarif 100% Terhadap China
Trump menjelaskan bahwa kebijakan tarif ini merupakan respons atas langkah China yang berencana membatasi ekspor mineral tanah jarang (rare earth minerals) — komponen vital dalam pembuatan chip komputer. Dalam pernyataannya di platform Truth Social, Trump menilai langkah China tersebut sebagai “sangat agresif” dan berpotensi mengganggu rantai pasokan global.
Kebijakan ini menciptakan tekanan besar di pasar keuangan, termasuk pasar kripto. Para analis menilai pengumuman tarif ini menjadi pemicu kepanikan yang menyebabkan likuidasi besar-besaran pada posisi long di pasar berjangka. Berdasarkan data dari CoinGlass, total likuidasi pasar kripto dalam 24 jam terakhir mencapai $9,4 miliar, dengan $7,15 miliar di antaranya berasal dari posisi long leverage.
Dampak pada Pasar Kripto Global
Tak hanya Bitcoin, pasar altcoin juga ikut merasakan tekanan besar. Harga Ethereum (ETH) anjlok ke kisaran $3.500, sementara Solana (SOL) turun tajam hingga di bawah $140 pada pasangan futures di Binance.
Laporan dari Hyblock Capital menyebutkan bahwa leverage ganda (2x leverage) di sebagian besar altcoin “benar-benar terhapus.” Kondisi ini menandakan aksi jual besar-besaran yang diikuti oleh penurunan minat investor jangka pendek.
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global kini berada di level $3,64 triliun, mencatat penurunan sebesar 11,8% dalam 24 jam terakhir.
Hubungan Antara Tarif dan Infrastruktur Teknologi
Tarif impor yang diumumkan Trump bukan hanya persoalan dagang biasa. Kebijakan tersebut berpotensi mengganggu akses terhadap elemen penting dalam produksi semikonduktor, termasuk material untuk industri AI, komputasi performa tinggi, dan penambangan kripto (crypto mining).
Dengan China yang menjadi salah satu pemasok utama mineral tanah jarang, ketegangan ini bisa memperparah kelangkaan chip global. Akibatnya, biaya produksi perangkat keras meningkat, termasuk rig mining kripto, yang dapat memengaruhi profitabilitas penambangan Bitcoin di masa depan.
Reaksi Pasar dan Prediksi Ke Depan
Beberapa analis memperingatkan bahwa situasi ini dapat menyeret pasar ke fase konsolidasi jangka menengah. Sentimen investor saat ini berada pada level “waspada,” dengan banyak pihak menunggu perkembangan lebih lanjut dari hubungan dagang AS-China.
Meski volatilitas tinggi, sebagian investor jangka panjang melihat peluang membeli di harga bawah (buy the dip), mengingat fundamental Bitcoin tetap kuat. Namun, faktor geopolitik dan kebijakan ekonomi global masih menjadi penentu utama arah pasar dalam waktu dekat.
Kesimpulan
Penurunan harga Bitcoin ke $102.000 menjadi bukti nyata bahwa pasar kripto sangat sensitif terhadap kebijakan ekonomi global, khususnya yang melibatkan dua kekuatan besar dunia — Amerika Serikat dan China. Kebijakan tarif 100% dari Trump bukan hanya memicu gejolak pasar saham, tetapi juga mengguncang pasar aset digital secara keseluruhan.
Untuk mendapatkan berita dan analisis terbaru seputar Bitcoin dan pasar kripto, kunjungi:
🔗 https://www.bukakripto.com/search/label/Bitcoin