Buka Kripto: Coinbase
News Update
Loading...
Loading crypto prices...
Tampilkan postingan dengan label Coinbase. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Coinbase. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 Oktober 2025

Cara Menemukan Koin Sebelum Terdaftar di Binance atau Coinbase

Cara Menemukan Koin Sebelum Terdaftar di Binance atau Coinbase

Cara Menemukan Koin Sebelum Terdaftar di Binance atau Coinbase


Dalam dunia kripto yang bergerak cepat, mendapatkan informasi lebih awal bisa menjadi keuntungan besar. Banyak trader sukses bukan hanya karena keberuntungan, tetapi karena kemampuan mereka membaca tren dan menemukan token sebelum dirilis di bursa besar seperti Binance atau Coinbase. Artikel ini akan membahas langkah-langkah dan alat terbaik untuk menemukan koin potensial sebelum listing besar, serta bagaimana AI dan data on-chain membantu mempercepat proses analisis.


Mengapa Penting Menemukan Koin Sebelum Listing

Ketika sebuah token akhirnya terdaftar di Binance atau Coinbase, harga biasanya langsung melonjak karena likuiditas meningkat dan minat investor memuncak. Inilah sebabnya mengapa menemukan koin lebih awal dapat memberikan potensi keuntungan besar. Namun, langkah ini juga memerlukan riset mendalam, analisis data, serta kemampuan membedakan proyek potensial dari sekadar hype.

Saat ini, dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT, Gemini, atau Claude, trader dapat melakukan riset pasar, memantau sentimen komunitas, dan menganalisis data on-chain lebih cepat dibandingkan cara manual.


1. Ikuti Aktivitas Komunitas Kripto

Salah satu sumber sinyal paling awal datang dari komunitas. Platform seperti X (Twitter), Reddit, Discord, dan Telegram sering menjadi tempat pertama di mana proyek baru diperkenalkan.

  • Twitter (X): Ikuti akun investor besar dan peneliti kripto. Gunakan fitur pencarian lanjutan untuk menemukan token baru, misalnya dengan kata kunci seperti “AI token presale” atau “RWA project launch”.

  • Discord dan Telegram: Grup-grup ini sering mengadakan sesi Ask Me Anything (AMA) bersama tim pengembang. Di sinilah kamu bisa mengetahui proyek-proyek yang belum ramai dibicarakan.

  • Reddit: Subreddit seperti r/CryptoMoonShots sering membagikan proyek dengan kapitalisasi kecil yang memiliki potensi besar. Carilah thread dengan upvote tinggi dan analisis yang mendalam.

💡 Tips tambahan: Gunakan alat seperti LunarCrush untuk menganalisis sentimen sosial, atau masukkan data percakapan komunitas ke AI seperti ChatGPT dengan prompt seperti “Analisis sentimen positif/negatif tentang token [nama token] di Twitter.”


2. Pantau Launchpad dan Presale

Sebelum token masuk ke bursa terpusat (CEX), biasanya proyek mengadakan tahap pendanaan seperti IDO (Initial DEX Offering), IEO (Initial Exchange Offering), atau presale.

Platform seperti Binance Launchpad, Seedify, dan DAO Maker adalah tempat terbaik untuk menemukan proyek awal yang berpotensi besar. Misalnya, pada jaringan Solana, platform seperti Pump.fun menjadi tempat munculnya banyak memecoin baru seperti Bonk (BONK) yang sempat mencetak keuntungan besar dari harga awal yang sangat kecil.

Kamu juga bisa:

  • Mengecek kalender IDO/IEO di situs seperti CryptoRank atau ICOBench.

  • Memeriksa tokenomics proyek, terutama distribusi token. Hindari proyek yang terlalu banyak dialokasikan untuk tim inti (lebih dari 50%).

  • Perhatikan mekanisme burn atau buyback yang bisa menjaga harga token di masa depan.


3. Analisis Data On-chain dan Aktivitas Pasar

Keunggulan utama blockchain adalah transparansi. Dengan memantau data on-chain, kamu bisa melihat pola pergerakan wallet, pertumbuhan jumlah holder, dan aktivitas transaksi secara real time.

Beberapa alat penting untuk riset ini:

  • Etherscan (Ethereum) atau Solscan (Solana) untuk melacak jumlah wallet yang memegang token baru. Pertumbuhan signifikan (misalnya 5.000 wallet baru dalam sebulan) bisa menjadi sinyal adopsi.

  • Nansen dan Arkham Intelligence untuk melihat pergerakan dana besar atau wallet milik venture capital (VC).

  • DEXTools dan DexScreener untuk memantau volume perdagangan token di DEX seperti Uniswap atau Raydium.

💡 Tips tambahan:
Pasang alert volume di DEXTools agar kamu tahu ketika token mengalami lonjakan volume lebih dari 200% dalam satu jam — ini sering menandakan momentum sebelum listing.


4. Pelajari Pola dan Pengumuman Bursa

Bursa besar seperti Binance dan Coinbase memiliki pola tertentu dalam memilih token yang akan dilisting.

  • Binance Innovation Zone sering menampilkan proyek yang terkait dengan ekosistem BNB atau teknologi inovatif seperti AI oracles dan DeFi infra.

  • Coinbase Asset Hub lebih fokus pada kepatuhan regulasi dan proyek yang sesuai dengan standar AS, seperti Render (RNDR).

Pantau akun media sosial resmi dan blog mereka. Kadang, hanya satu repost atau teaser dapat menjadi sinyal awal listing. Sejarah menunjukkan bahwa Binance sering menyukai memecoin hype seperti Dogecoin, sedangkan Coinbase lebih memilih proyek dengan fundamental kuat dan audit keamanan.


5. Gunakan AI dan Tren Makro untuk Keputusan Cerdas

AI bukan sekadar alat bantu riset, tapi bisa menjadi keunggulan kompetitif. Gunakan LLM (Large Language Model) seperti ChatGPT untuk:

  • Menganalisis whitepaper proyek baru.

  • Menyimpulkan peta jalan (roadmap) proyek secara cepat.

  • Mendeteksi anomali dalam kontrak pintar atau pola transaksi mencurigakan.

Selain itu, pahami tren makro yang mendominasi pasar kripto tahun 2025, seperti:

  • Token AI (Artificial Intelligence)

  • RWA (Real World Assets)

  • DeFi (Decentralized Finance)

  • Memecoin dan Decentralized Physical Infrastructure Network (DePIN)

💡 Proyek yang didukung oleh investor besar seperti a16z, Sequoia, atau Animoca Brands biasanya berpotensi mendapat listing lebih cepat di bursa utama.


Waspadai Risiko dan Penipuan

Tidak semua proyek baru adalah peluang emas. Banyak kasus rug pull dan fake presale yang menipu investor. Untuk menghindari kerugian:

  • Gunakan alat seperti RugDoc atau Honeypot.is untuk memeriksa keamanan kontrak token.

  • Jangan alokasikan lebih dari 1–2% portofolio pada proyek baru.

  • Waspadai tautan phishing yang meniru situs resmi launchpad.


Kesimpulan

Menemukan koin sebelum terdaftar di Binance atau Coinbase membutuhkan kombinasi antara riset mendalam, pemantauan komunitas, analisis on-chain, dan bantuan AI. Tidak ada cara instan, tetapi dengan strategi yang tepat dan kewaspadaan tinggi, kamu bisa menjadi salah satu dari sedikit trader yang “naik kapal lebih awal” sebelum token menjadi populer.

Kunci suksesnya ada pada kedisiplinan, ketelitian, dan kemampuan membaca tren pasar lebih cepat dari orang lain. Dunia kripto bergerak cepat — dan di sinilah peluang besar menunggu mereka yang siap melangkah lebih dulu.

Kamis, 07 April 2022

5 Exchange Crypto Terbaik di Indonesia

5 Exchange Crypto Terbaik di Indonesia


Bukakripto. Memilih Exchange Crypto Terbaik merupakan langkah paling penting untuk bisa mendapatkan kesuksesan di market kripto, untuk bisa menyajikan market yang realtime dan harga fee yang murah . kami telah merangkum untuk anda dan membuat daftar 5 exchange crypto terbaik dan populer bagi para trader maupun investor di Indonesia, berikut adalah rangkumannya :

1. Binance

Salah satu Exchange no.1 Dunia , dengan jumlah trader terbanyak dan Binance juga memiliki blockchain sendiri yaitu Binance Smart Chain . 

Berikut Fee untuk Binance Reguler :

Fee Taker : 0.1% (Khusus BNB 0.075%) 

Fee Maker : 0.1% (Khusus BNB 0.075%) 

Dan keunggulan Binance menurut kami , mudah saat melakukan transfer ke wallet lain dengan banyaknya pilihan jaringan Blockchain dan Fitur lengkap dari Exchange ini patut diperthitungkan seperti Launchpad, Staking, dan masih banyak lagi . namun sayangnya binance belum bisa untuk melakukan withdraw atau penarikan ke bank lokal .

2. Tokocrypto

Exchange dari Indonesia yang memiliki satu aset digital bernama TKO ini juga merupakan Exchange yang sudah terintegrasi dengan Bank Lokal, Dana dan Shopeepay, jadi memudahkan bagi pelanggan lokal untuk melakukan Deposit maupun saat ingin melakukan penarikan uang atau Withdraw .

Berikut Fee untuk Tokocrypto Reguler :

Fee Taker : 0.1%

Fee Maker : 0.1% 

Penarikan BIDR : Rp.5.000

3. FTX

Exchange FTX merupakan exchange dengan transaksi terbesar nomor 3 setelah Binance dan Coinbase.

Berikut Fee untuk FTX Reguler :

Fee Taker : 0.07%

Fee Maker : 0.02% 

Selain keunggulan Fee transaksi yang sangat murah dibanding exchange lain , FTX juga memberikan free transaksi untuk jaringan Tron yaitu TRX Coin, Withdraw menggunakan TRX dijaringan TRC gratis alias 0 TRX , dan di FTX juga terdapat fitur Convert ataun konversi aset digital langsung, namun sama seperti binance , FTX juga belum mendukung withdraw maupun deposit menggunakan bank lokal indonesia . 

4. Indodax

Exchange Nomor 1 se-ASIA Tenggara , dan salah satu Exchange asli dari Indonesia .

Berikut Fee untuk Indodax 

Fee Maker Taker instant: 0,3%

Fee Taker Maker : 0%

Untuk Indodax sudah bisa Deposit maupun Withdraw menggunakan Bank Lokal atau dengan rupiah, dengan biaya withdraw/deposit dengan maksimal 1 juta yaitu 1% dan dibawah 100juta flat 25.000 dan diatas 100juta yaitu sebesar 100.000 .

5. Coinbase

Coinbase merupakan Exchange Global AS nomer 1, dan berada di urutan kedua setelah Binance dalam besaran akumulasi trading harian . 

Beriku Fee untuk Coinbase :

Fee Taker : 0.25% - 0.15%

Fee Maker : 0.15% -0.05%

Keuntungan menggunakan Coinbase iyalah bervariatif mulai dari 0.55% hingga 3.99% tergantung anda menggunakan Debit, Instant Withdraw atau lainnya .

Dari ke 5 Exchange diatas, menurut kami kelimanya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing, namun teman-teman tidak perlu khawatir kami akan memberikan analisa rangkuman kami dari ulasan diatas .

Untuk Fee Taker termurah : FTX dan Indodax (limit order)

Untuk Fee Maker termurah : FTX dan Indodax (limit order)

Untuk Fee Withdraw termurah IDR : Tokocrypto

Untuk Fitur terlengkap : Binance


Add Your Ads

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done